Melanjutkan tulisan saya yang sebelumnya yang berjudul "tumbuh", ini adalah tumbuh terus dan terus. ini juga bagian dari hal "unik" yang saya dapat saat silaturahim idul fitri ini. Saya bersama keluarga mengunjungi para kerabat yang sudah sepuh dan tidak secara rutin bertemu.
Menjadi tua, itulah makna lain dari Tumbuh terus dan terus. Karena itu sudah menjadi sifat alamiah atau kata lainnya sunatullah, setelah dewasa akan menua. Hal yang pasti terjadi, tinggal bagaimana kita menjalaninya menuju tua. Kualitas super atau dengan biasa-biasa saja, dan bahkan ada yang tidak berkualitas, sia-sia dan serba terlanjur sudah terlewat.
Pernah saya baca mengenai tua, saat tua nanti apakah kita akan menceritakan berbagai pengalaman berharga, heroik dan menginspirasi kepada anak cucu kita ataukah hanya akan mengatakan pada diri sendiri, seandainya saya dulu sempat melakukan ini, itu dan lain-lain. semua hanya andai-andai dan tidak bisa lagi diputar dari awal.
Quote yang juga populer adalah Tua itu sudah pasti, tapi Dewasa adalah sebuah pilihan. Tua sebagai konsekuensi fisik yang berjalan seiring waktu dan dipakai sepanjang hayat, dan dewasa adalah sebagai kondisi pemikiran dan hati kita yang dapat memahami arti dan tujuan hidup. terlebih dapat memberi makna pada kegidupan orang lain, bagi anak istri , keluarga besar dan masyarakat secara umum. Jadi seringkali kita keheranan, melihat orang yang sudah mulai menua rambut mulai memutih tapi perilaku maunya masih seperti remaja yang "senang-senang", tapi disisi lain kita dibuat kagum dengan anak muda yang enerjik baru belasan tahun atau awal 20-an tahun sudah berjibaku untuk memberi perubahan bagi lingkungannya. Ya itulah yang dikatakan Dewasa adalah pilihan. Dewasa itu ada dan nyata, tapi banyak manusia tidak mau melihatnya dan mengambilnya menjadi bagian dari pribadinya.
Memang ada dua model yang saya lihat dari orang tua;
- Tua yang lemah lunglai dan nestapa, karena kekeliruannya dalam memilih cara hidup
- Tua dengan rasa bahagia dan semangat yang tak pernah padam. Perjalanan yang panjang, beraneka ragam tantangan yang pernah dihadapinya membuat sikapnya bijaksana dan meneduhkan
Untuk model pertama yang dikiranya dunia hanya tempat hura-hura, ketika dia tersadar dan berkaca kulit wajah sudah berkerut dan keriput, kaget panik dan mulai lunglai. otot-otot semakin melemah dan pikiran mulai melemah, sulit mencerna pengetahuan dan mudah lupa. Hal lain yang saya temui adalah perilaku buruk sewaktu muda jelas-jelas dapat mempercepat penuaan secara fisik dan merampas ketampanan/kecantikan seseorang.
Selanjutanya untuk model yang kedua inilah yang menyejukan dan mendamaikan, dan ketika mereka dikunjungipun mereka akan berbahagia sekali, bercerita tentang kita sewaktu kecil dulu sambil bercanda, sesekali mereka akan menitikan air mata terharu.
Untuk itu marilah kita menjadi orang tua yang bahagia dan damai tanpa penyesalan tentang masa muda kita, sudah melakukan hal-hal baik selama muda, dengan itu semua fisik kita pun akan terasa ringan dan sehat. So jangan salah pilihan ya kawan.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus