Hari Raya Idul Fitri menjadi saat yang tepat untuk bersilaturahim dengan semua kerabat, keluarga dan tetangga. Banyak yang berjauhan dan tidak bertemu lama. Saling bercerita dan bercengkrama dalam sukacita, bertukar kabar yang tidak bisa diceritakan panjang di SMS, BBM ataupun WhatsApp. Semua terasa seru sekali dan membahagiakan. Itulah moment idul fitri yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Ada hal-hal unik yang pasti dapat kita temui dalam momen-momen seperti itu, salah satunya yang saya tangkap adalah tentang tumbuh. Apa yang tumbuh? ya yang saya lihat adalah anak-anak para kerabat keluarga.
Dahulu yang bayi, anak-anak kini telah remaja. yang sebelumnya remaja sudah mulai masuk ke gerbang usia dewasa. Laki-laki yang dulu kecil, kini sudah gagah dan mampu mencari nafkah sendiri, perempuan yang dulu imut dan manja kini semakin dewasa dan menunjukan caranya bersolek dengan gayanya masing-masing. Tumbuh. Ya semua Tumbuh.
Dalam proses tumbuh disitu ada dimensi waktu dan ruang. Kondisi waktu dan ruang inilah yang akan menentukan kualitas dari seseorang yang tumbuh itu, disisi lain rizki Allah yang Maha Kuasa yang mengijinkan seseorang untuk tumbuh, rizkinya yang tidak terbatas. Rizki Allah ini tidak bisa dipungkiri dan mutlak adanya, tanpa itu semua tidak bisa berjalan, itulah hak prerogatif Allah atas tiap-tiap pribadi kita,
Namun, dari sisi manusia yang wajib berusaha dan terus bergerak sudah sepatutnya kita menyiapkan ruang dan waktu yang baik ini untuk anak-anak kita. agar anak-anak kita dapat tumbuh dalam kebaikan, tumbuh dalam kesejukan, tumbuh dalam keceriaan dan tumbuh dengan penghayatan yang damai serta rasa syukur yang mendalam.
Apakah itu dapat terwujud dalam lingkungan yang gaduh, sekolah yang semrawut dan dalam keluarga yang "rusuh"? Rasanya tidak.
Anak-anak kita akan tumbuh menjadi orang dewasa, berkiprah dalam masyarakat dan dunia kerjanya masing-masing, gambarkanlah mau seperti apa peran anak-anak kita itu nanti. Maukah kita membayangkan mereka menjadi trouble maker alias "perusuh" dalam lingkuangannya. Tentu jauh-jauh kita buang bayangan itu.
Anak-anak yang tumbuh itu akan memiliki pikiran, hati dan tenaga yang kuat. Jadi alangkah indahnya anak-anak kita yang tumbuh itu memiliki pikiran, hati dan tenaga yang kuat yang dipergunakan untuk kebaikan orang tuanya, lingkungannya dan masyarakat luas.
Siapakah yang pasti mendampinginya dalam proses tumbuh itu ? Tentulah kita, orang tuanya. Papa mamanya, Ayah bundanya.
Mari temani anak-anak kita untuk tumbuh dalam kebaikan agar anak-anak kita menjadi kebaikan bagi lingkungannya. Tumbuh, tumbuh dan tumbuh. Izin Allah dan peran orang tua.

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus