Rabu, 02 September 2015

Apa Yang Biasa Kita Pegang ?

Percakapan Jururawat dan Pasien Rumah Sakit      

Pasien "Abang jururawat, seneng ya kerja di rumah sakit? Sdh lama ya kerja di sini?"     

Jururawat: "lumayanlah. ada suka dan dukanya  Tapi, selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman yang berkesan yang orang luar sana takkan mengetahuinya  
       
Pasien :  "Apa yang menyenangkan? Perawat-perawatnya cantik ya?"       

Jururawat: "Bukan. Itu biasa saja. Ada yang lagi yg lebih mengesankan       

Pasien: "Wah, apa itu?"  

Jururawat  "Di sini setiap hari saya lihat pasien meninggal dunia. Kerja saya ngurusi kencing dan berak mereka, bersihkan mereka sampai ke urusan jenazah. Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di RS ini, betapa ramainya di antara mereka yang sudah meninggal..sebelum meninggal meminta-minta apakah ada dari keluarga ahli waris atau jururawat yg bawa kitab al-Quran.
Ada yang gak bisa baca alQuran, ada yang suruh kami bacakan. Ada juga yang tidak sempat sentuh al-Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah pun mengambil nyawa mereka. Saat dibacakan  al-Quran pada mereka, berlinanganlah  air mata mereka.        
Saya lihat betapa orang-orang yang berada di saat-saat akhir kehidupannya, sebagian besar ingin sekali menyentuh al-Quran. Kalau bisa, maunya mati dengan peluk al-Quran. Pengalaman-pengalaman yang saya lalui di sini buat hati ini insaf.sadar ttg satu hal yang sangat penting."    

 Pasien: "Hm. Apa dia?"     

jururawat: "Apa yang kita biasa pegang ketika kita masih sehat, apa yang kita biasa baca dan belai ketika masih hidup....itu jugalah yang kita akan dapat pegang dan sentuh di akhir hayat.

Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap  waktu ..sholat tdk tepat waktu ..sepanjang waktu memegang HP dan sibuk gadget... mungkin pula di akhir hayat kita nanti...itu pula yg kita kerjakan.

Dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran? Sedangkan tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali pun susah membuka al-Quran apalagi membaca atau mentadabburinya...yaa..Allah...ar Rahman ..ar Rahim..

Sungguh, kita sdh tak perlu handphone atau gadget di akhir nyawa kita..kita sangat memerlukan al-Quran...barulah kita sadar saat itu bahwa waktu yg kita milki sudah terbuang begitu saja......ohh...Allah..Allah..."      

Pasien   "(meneteskan air mata..) mas Jururawat tolong bacakan saya al-Quran...saya tak bisa baca alQuran..saya buta tajwid...  "   

Jururawat itu tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini dari kantong bajunya.  lalu dia membacakan al-Quran pada  pasien itu    

✔Hampir 9 dari 10 pasien yang beragama islam yang berada di Rumah sakit itu kebanyakannya memperlihatkan wajah penuh kesedihan serta menyesal, menyesal dan menyesal tdk ambil kesempatan untuk membaca Quran ketika sehat dan lapang ?      
✔Wajah-wajah ketakutan  dan seram bila ambang maut mendekati? naudzubillah  

Saya sebagai penulis cerita ini tersadar pula akan waktu yg sudah tersia-siakan. juga pembaca yang membaca posting ini belum terlambat dan pintu taubat luas terbuka untuk kita memulakan.. aamiin.
Yang singkat itu - "waktu"
Yang menipu itu - "dunia"
Yang dekat itu - "kematian"
Yang besar itu - "hawa nafsu"
Yang berat itu - "amanah"
Yang sulit itu - "ikhlas"
Yang mudah itu - "berbuat dosa"
Yang susah itu - "sabar"
Yang lupa itu - "bersyukur"
Yang membakar amal itu - "mengumpat"
Yang ke neraka itu - "lidah"
Yang berharga itu - "iman"
Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"
Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat"
(Imam Al Ghazali)

Sumber : Group WA ROHIS 48

1 komentar: